12 Kuliner Khas Solo Yang Bikin Kangen
1. Nasi Liwet
Nasi liwet ini unik, karena anda tidak akan mendapatkannya di tempat lain. Proses pembuatan Nasi Liwet khas Solo cukup mudah, yaitu dengan memasak nasi dicampur dengan kaldu ayam, sehingga nasi yang sudah matang menjadi terasa gurih. Untuk sayur pelengkapnya menggunakan sayur labu siam yang dipotong memanjang dan dimasak dengan santan. Untuk lauk pelengkapnya menggunakan telur pindang rebus, daging ayam suwir dan juga areh, yang terbuat dari santan yang dikentalkan. Penyajian nasi liwet ini biasanya dengan cara dipincuk menggunakan daun pisang. Untuk salah satu warung nasi liwet Kota Solo yang sudah terkenal salah satunya adalah yang terdapat di Warung Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon yang biaanya mulai buka pukul 6 sore. Tips dari kami, untuk menikmati Nasi Liwet Solo ini sebenarnya sangat banyak, hampir di tiap sudut Kota Solo ada nasi liwet dan rasanya ppun hampir sama. Oleh sebab itu apabila anda ingin sekedar mencoba, anda tinggal coba di mana saja penjual Nasi liwet di Kota Solo.
2. Timlo
Makanan ini juga sudah terkenal dari Solo, apalagi ada salah satu band humor yang menggunakan nama Timlo sebagai nama band nya, dan band ini sempat menghiasi layar televisi nasional beberapa waktu yang lalu. Dari segi tampilannya masakan timlo ini mirip dengan soto, yaitu memiliki kuah bening. Untuk pelengkapnya, masakan Timlo Solo ini ada sosis ayam yang dipotong-potong. telur ayam pindang dan juga irisan jeroan ayam, seperti ati dan ampela. Penyajiannya ada yang langsung digabung degan nasi putih ada pula yang dipisah. Kalau dipisah diatas nasinya ditaburi bawang goreng. Salah satu Warung Timlo Solo yang selalu ramai dikunjungi adalah Warung Timlo Sastro yang lokasinya di timur Pasar Gede Solo. Warung ini buka tiap hari pukul 7 pagi.3. Selat Segar Solo
Selat Solo ini mungkin asal mulanya mau meniru masakan ala Eropa, Salad, namun pengucapannya menurut lidah Indonesia, Selat. Itu hanya kemungkinan sih. Masakan Selat Solo terdiri dari beberapa sayur segar seperti wortel, buncis, tomat, selada, kentang, telur pindang mayonaise dan tak lupa pula daging atau kornet yang dipotong tipis sehingga seperti lingkaran. Racikan ini kemudian disiram dengan kuah kecap encer. Warung Selat di Solo juga cukup banyak, salah satunya adalah Warung Selat Mbak Lies Serengan yang buka pukul 9 pagi.4. Tengkleng
Kalau anda menyukai kuliner dari kambing, anda pasti suka dengan makanan Tengkleng, apalagi yang khas Solo ini. Tengkleng merupakan olahan daging kambing yang menyerupai gulai kambing namun kuahnya tidak memakai santan. Dahulu, masakan tengkleng ini terkenal sebagai makanan rakyat jelata, karena justru dalam masakan ini tidak menggunakan daging kambing, namun menggunakan bagian dari kambing seperti tulang belulang, kepala, usus, jerohan, kaki kambing dll. Namun saat ini masakan tengkleng juga termasuk makanan yang mewah, karena nyatanya harganya yang tidak murah. Kenikmatan makan makanan tengkleng adalah dengan menggerogoti daging yang menempel pada tulang, meskipun tersisa sedikit. Kasakan tengkleng SOlo yang paling terkenal adalah tengkleng yang ada di pasar Klewer yaitu Tengkleng Ibu Edi. Warung ini tepatnya berada di samping gapura Pasar Klewer dekat dengan Alun-alun utara Keraton Surakarta. Untuk menikmati Tengkleng buatan Ibu Edi ini juga tidaklah mudah,karena lokasinya yang sempit dan antrinya yang banyak. Lokasinya bahkan tidak ada tulisannya sehingga membuat bingung bagi pengunjung yang pertama kali mendatanginya. Tempat duduknya juga hanya meja kursi sederhana. Tetapi jangan tanya rasa masakannya. Warung ini sudah sangat terkenal enaknya. Rasanya sedap dan tidak bau prengus kambing. Warung Tengkleng Bu Edi Biasanya buka jam 1 siang, namun dalam tempo 2 jam sudah habis.5. Gudeg Ceker
Ceker adalah nama lain dari kaki ayam yang sudah sering dijadikan masakan. Gudek Ceker ini sebenarnya hampir sama dengan gudek pada umumnya, yaitu terbuat dari buah nangka muda atau gori. sebagai pelengkap ditambahkan ceker yang dimasak dengan santan, sambel goreng krecek / rambak sapi dan juga telur pindang rebus. Gudek ceker khas Solo yang paling terkenal adalah gudek ceker yang terdapat di Jl Wolter Monginsidi Margoyudan. Warung Gudek ceker ini adalah milik Bu Kasno dan buka pada malam hari sekitar pukul 00.00 malam. Setiap harinya warung ini selalu ramai dikunjungi pengunjung karena rasanya yang sangat nikmat.6. Sate buntel
Sate buntel ini setahu kami hanya ada di Kota Solo, yang merupakan salah satu kuliner Khas Solo yang selalu diburu pengunjung. Sate buntel adalah sate yang berbahan baku daging kambing yang dicincang kemudian diberi bumbu. bahan yang sudah tercampur ini kemudian di bungkus dengan lemak kambing dan ditusuk dengan menggunakan tusuk sate dan dibakar seperti biasa. Dibungkus dalam bahasa jawa adalah dibuntel, sehingga sate ini dinamakan sate buntel. Penyajian sate buntel khas Solo ini hampir sama dngan sate kambing pada umumnya yaitu dengan ditambah bumbu kecap dan irisan bawang merah, jeruk nipis dan cabai. Warung sate yang menyediakan sate bunte ini salah satunya adalah di warung sate kambing Jalan Sutan Syahrir No 39 Widuran.7. Soto
Makanan Soto memang makanan yang sudah terkenal di Indonesia, bahkan banyak daerah lain di Indonesia memiliki makanan khas berupa Soto, namun berbada satu dengan yang lainnya. Ada Soto kudus yang berbahan baku daging kerbau, sate kemiri di pati, soto Semarang dll. Soto di Kota Solo juga memiliki kehasan tersendiri yaitu memiliki kuah bening, mirip dengan Soto Semarang. Soto di Kota Solo yang juga sangat terkenal adalah Soto Gading yang terletak di Jl. Brifjen Sudiarjo Gading. Warung ini mulai buka jam 09.00 pagi sampai malam. Di tempat ini anda dapat menikmati Soto dengan dilengkapi berbagai macam lauk yang sangat menarik, misalnya tempe, sate usus, sate daging ayam, sate uritan, tahu, perkedel dll.8. Sambel Tumpang
Sambal tumpang adalah makanan khas Kota Solo yang terbuat dari campuran santan dan tempe semangit (tempe yang mulai membusuk) yang dihaluskan. Sebagai tambahan dalam kuah ini biasanya ditambahkan tahu, telur dan krecek kulit sapi. Penyajiannya sendiri biasanya nasi putih diberi sayuran matang seperti bayam ttaoge dan kacang panjang yang kemudian disiram dengan sayur tumpang tadi. Selain dengan nasi putih ada juga yang mencampurkan sambel tumpang ini dengan bubur beras. Nasi sambel tumpang biasanya nikmat dimakan pagi hari sebagai sarapan. Penjual nasi sambel tumpang banyak dijumpai di sekitar Stadion Manahan Solo pada pagi hari.9. Sate Kere
Sajian kuliner khas Kota solo selanjutnya adalah sate kere. Dalam bahasa jawa, kata 'kere' artinya adalah orang yang miskin dan tidak mampu. Dinamakan sate kere karena mungkin karena isinya bukan dari daging seperti biasanya sehingga sangat cocok untuk warga masyarakat dengan ekonomi lemah. Bahan pembuatan sate ere adalah gembus atau sisa pembuatan tahu. Selain itu biasanya juga dilengkapi dengan bahan lain seperti jeroan sapi berupa paru, limpa, hati, torpedo, ginjal dll. Cara pembuatannya seperti biasa, yaitu ditusk kemudian dibakar sampai matang. Untuk penyajiannya yaitu dengan bumbu kacang. Warung sate kere yang saat ini masih ada adalah di sebelah selatan Stadion Sriwedari Solo.10. Wedangan
Wedangan merupakan warung khas Kota Solo yang menyediakan makanan khas nasi kucing. Dinamakan nasi kucing karena memang porsinya mirip porsi makanan kucing, yaitu sedikit nasi, sambal dan bandeng yang hanya secuil. Pada perkembangannya lauk yang digunakan tidak hanya bandeng saja namun ada juga teri dan juga oseng. Di warung angkringan biasanya juga menyediakn berbagai macam lauk dari mulai mendoan, tahu, sate telur, sate usus, sate uritan, sate kulit sapi dll. Minumannya pun juga beragam dari teh, jeruk, kopi, jahe dll. Penjual wedangan atau angkringan sangat mencolok dibanding warung yang lainnya. Kekhasan mereka adalah dengan menggunakan gerobak, memasang tenda dan teko yang unik.Wedangan di Kota Solo sering disebut dengan HIK atau singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung. Wedangan tidak hanya ditemukan di Solo, namun juga hampir di setiap tempat di Jawa tengah, terutama adalah Solo dan Yogyakarta. Menurut salah satu sumber, penjual wedangan sebenarnya awalnya banyak berasal dari Klaten. Mereka berasal dari Cawas yang merantau ke Kota Yogyakarta yang pada waktu itu merupakan tempat yang tandus sehingga sektor pertanian sangat kurang menguntungkan. Adalah Pak Pairo yang mengawali sebagai penujual angkringan di Yogyakarta. Kesuksesannya kemudian ditiru oleh warga lainnya untuk membuka warung serupa di Yogyakarta dan Solo.
Ada banyak sekali warung HIK atau angkringan di Solo, misalnya adalah angkringan di Jl. Banyuanyar Selatan No. 22b Solo yang buka mulai pukul 17.00 WIB. Di sekitar kampus ISI Solo juga ada wedangan yang juga ramai dikunjungi pembeli. Warung ini berada di bawah gapura ISI Solo yang berbentuk kapal, sehingga Hik ini dikenal dengan HIK kapal STSI ( STSI merupakan nama sebelum berubah menjadi ISI ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar